Cerita Dewasa ML Dengan Sepupuku Yang Masih SMP

Cerita Sex, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Gambar Foto Seks dengan judul Cerita Dewasa ML Dengan Sepupuku Yang Masih SMP.


 Situs online yang berisikan cerita untuk usia 17+ (Plus) dan membantu kalian berfantasi dalam sebuah kenikmatan di dunia maya. Semua artikel dan gambar yang ada bersumber dari website lain dalam pencarian Google.

Ketika di kelas 2 SMA, adik sepupu aku (Jasmine) yang masih kelas 2 SMP meminta aku untuk mengajarinya menyetir kendaraan tiap sore, tentu saja tanpa sepengetahuan Ayah Bundanya.

Baca Juga


Karena jarak rumah aku ama rumahnya cukup dekat, setelah pulang sekolah, makan siang, bersih-bersih, dan bobo siang, sorenya aku pasti main ke rumahnya.

Pintu pagar langsung kubuka dan kuketok pintu depan rumah. Tok…tok…tok… Tak lama pintu dibuka oleh Jasmine yang hanya mengenakan kaos lengan setali dan celana pendek. Wow, sexy sekali. Kemaluanku langsung mulai berdiri.

Tanpa babibu, langsung Jasmine menyerbu pundakku, bergelendot sambil berkata

“Mas Bayu, ajarin Jasmine nyetir kendaraan Jasmineg, mumpung rumah kosong nih.”, rengeknya manja.

Sambil merasakan empuknya buah dada sekepalan tangan Jasmine, aku langsung memeluknya dan menjawabnya
“Boleh, siapa takut, kapan? di mana?”.

“Sekarang aja mas, kita ke lapangan di pojok kompleks rumah” jawabnya cepat.

“Oke, ayo…” sambil tetap kurangkul dan kutepuk bongkahan bokong ranumnya. Dia hanya tersenyum manja.

Singkat cerita, sesampainya di lapangan, dia nampak kagok sekali menyetir kendaraan, maklum masih ABG. Sementara itu, sambil menahan gejolak birahi jalantol ngaceng ini, aku pun agak kuatir kalo2 dia menabrak sesuatu.

Langsung aja timbul ide gilaku.

“Jasmine, kalo nyetir santai aja. Gini deh, kamu tetep nyetir, tapi supaya aman dan untuk jaga-jaga, aku pangku kamu, ok?”

Tanpa protes, di luar dugaanku, Jasmine langsung setuju. Lalu, segera kuatur posisi kemaluanku yang semula rada miring ke kanan ini menjadi tepat ke tengah, harapanku selain biar enak gak sakit, supaya bisa tepat kena belahan bokongnya.

Sambil tetap menyetir kendaraan, Jasmine langsung duduk di atas pangkuanku, tepat di atas kemaluanku. Alamak, enak banget. Tanganku kadang memegang setir, kadang memegang paha dan perutnya.

Semula Jasmine serius, tapi karena kemaluanku terus berdenyut, akhirnya dia terasa dan makin berkata manja

“Mas, persnelengnya kok ada 2 ya? tapi yang di bawah ini keras banget”.

“Iya nih, kayaknya persneleng Mas udah pengen dilemesin deh. Kita istirahat dulu aja yuk di rumah kamu.”.

Gantian dia menjawab cepat “Ayo, siapa takut…” Dengan cepat, sambil tetap memangku Jasmine, kendaraan aku arahkan balik pulang ke rumahnya sambil berharap rumahnya masih sepi.

Sampai parkir kendaraan di garasi, langsung aku cium tengkuknya dan aku raba perut, tetek, dan selangkangannya.

Jasmine melenguh manja “Ah mas, nakal ah…” dan cepat buka pintu ke kamarnya.

Tanpa membuang waktu, aku cepat mengikutinya dan langsung ke kamarnya di lantai 2. Dia tersenyum manja. Langsung aku rangkul dan ciumi lehernya sambil kulepas kaos dan celana pendeknya. Dia tak mau kalah, dilsepasnya kaos dan celana panjangku.

Sambil meraba-raba kemaluanku yang udah siap tempur itu, Jasmine mencium kedua puting dadaku bergantian. Tanganku pun sibuk meremas-remas bongkahan bokongnya dan menciumi kepalanya. Nikmat sekali.

Dari dada, dia langsung turun mencium kemaluanku dari luar celana dalamku yang mulai basah karena cairan mani dan ludahnya. Setalah itu, dikeluarkannya kemaluanku yang udah tegak mengacung siap grak 20 cm itu dan dilihatnya dengan seksama.

“Kenapa? belum pernah lihat jalantol ya?” tanyaku.

“Iya mas, lucu ya. boleh aku isep kan Mas?” jawabnya polos.

“Boleh Jasmineg, malah mas pengen kamu masukin ke kemaluan kamu. Eh, kamu masih perawan kan? Mau kan mas entot?”

Sambil tersenyum dia jawab “iya mas, tapi janji gak sakit ya”.

“Ditanggung nikmat deh, beres…”

“Tapi Mas, aku isep dulu ya, mas juga isep kemaluanku.”.

“Oke…lanjut, tarik…” jawabku sekenanya. Sambil ketawa langsung dia cium topi bajaku. Wuih, terbang rasanya. Aku pun tak mau kalah, dengan posisi 69, langsung kujilat itil dan kemaluannya. Gurih sekalee..

Sampai suatu Ketika kemaluannya becek banget dan dia langsung oragasmo dengan mulut makin kuat ngisep. Cairan cintanya aku minum abis dan kusapu seluruh permukaan kemaluannya, sedap. Semantara itu, aku masih belum apa-apa, siap tempur.

Setelah istirahat beberapa Ketika, Jasmine berbalik dan langsung menindih badanku dan memegang kemaluanku diarahkan ke kemaluannya pelan-pelan dan aku remas dan isep kedua tetek ranumnya berputing merah muda.

Kemaluanku digeser-geserkannya ke bibir kemaluannya sambil Jasmine mencium leherku. Setelah agak lama, tak sabar tanganku kembali meremas bongkahan bokongnya dan sekali sentak langsung kuhujamkan kemaluanku ke kemaluannya.

“Aduh mas, ehkk…enak mas…nikmaaaatttt…aaaahhhhhh….”

Aku isap mulut dan bibirnya dalam untuk menambah sensasinya sambil kupercepat goyangan sentakanku.

“Brettt…brettt…brettt……” terdengar sesuatu tergesek sobek. Pikirku, mungkin itu selaput daranya. Ah, berhasil juga akhirnya kuperawani dia. Nikmat sekali.

Tak berapa lama, goyangannya menghebat dan rupanya Jasmine kembali orgasme dengan memelukku berguling-guling. Aku cepat atur napas untuk menahan sedikit lagi ejakulasi.

Posisi kuubah. Aku berdiri dan kugenJasmineg dia ke dinding samping pintu menghadap cermin. Sungguh seksi sekali posisiku yang kata orang Batak “martole jongjong” (bercinta berdiri) ini. Terasa seluruh batang kemaluanku masuk memenuhi lubang kemaluannya. Kembali Jasmine klimaks.

Puas bermartole jongjong, kuubah dengan doggy style dengan kaki ku di kanan kirinya dan badanku setengah berdiri gagah dan tanganku sibuk meremas kedua teteknya. Terasa sempit dan menantang menggairahkan. Tak kuat menahan, Jasmine klimaks lagi.

Terakhir kuposisikan biasa (missionary). Kuangkat kedua kakinya ke bahuku dan kuhujam cepat keras berulang kali kemaluanku ke kemaluannya. Jasmine menjerit keras tak terkendali dengan seksinya. Bersamaan dengan goyangan keras bokongnya yang menandakan untuk keempat kalinya Jasmine klimaks, aku pun mempercepat hujamanku yang akan klimaks juga.

“Jasmine, aku mau keluar nih, di dalam aja apa kamu isep?”

“Tahan bentar Mas, aku dulu, mas aku isep aja….ahhh….”

Akhirnya Jasmine klimaks, aahhh…Aku tahan sekuat tenaga meskipun geli dan nikmat tiada tara. Setelah itu, tak kuat menahan lebih lama lagi, cepat kucabut dan kuarahkan kemaluanku ke muka Jasmine untuk diisepnya. Pejuku muncrat banyak sekali berulang kali ke mukanya dan sebagian besar ke mulutnya. Sambil lemas menikmati klimaks keempatnya itu, Jasmine mengocok dan mengisep kemaluanku dalem-dalem. Hampir semua pejuku ditelannya abis tak tersisa.

“Terima kasih mas, udah ngajarin Jasmine nyetir dan jadi dewasa” bisiknya manja.

“Iya, sama-sama. Lain kali mau lagi kan?” jawabku nakal.

“Iya Jasmineg, aku mau lagi. Jadwal tetap aja ya” senyumnya binal.

“Oke putriku cantik” jawabku sambil kuisep pentil teteknya.

Sejak itu, tiap sore hari, hampir tak pernah absen, aku dan Jasmine selalu punya kegiatan olah raga rutin, yang biasa kami sebut merger. Selain dengan Jasmine, aku pun terbuka dalam berhubungan seks dengan cewek siapapun dan manapun, terutama yang cantik dan muda-muda (Cina, Pribumi, Indo, dll.) baik yang sudah pernah / biasa bercinta seperti anak SMU, mahasiswi, dan ibu-ibu muda maupun yang belum pernah bercinta kayak Jasmine itu. END

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel